Jumat, 20 Februari 2009

Jagung Bakar Empat Rasa

Ikah Atikah (45) pemilik tempat ini selalu sigap menyiapkan menu yang dipesan. Dengan ramah Ikah akan melayani setiap pembeli. Dibantu oleh salah seorang pegawainya untuk membakar jagung, Ikah mengoleskan bumbu-bumbu empat rasa yang jadi andalan.

Aan Dahlan (52),-- suami Ikah --, adalah orang yang memiliki ide untuk menyajikan jagung dalam empat rasa ini. Pria yang pernah berprofesi sebagai guru bimbingan belajar ini mengaku merintis usaha warung jagung bakar sudah sangat lama. Dia memulai dari tahun 1987. Berarti usia warung jagung 4 rasa ini sudah menginjak 21 tahun.

Awalnya bukan di Jalan Ir. H. Juanda (Dago). Aan membuka di Jalan Pasirkaliki. Tapi karena keuntungan di Pasirkaliki kurang, maka Aan pun pindah ke kawasan Dago. Tepatnya di depan KFC Jalan Ir Juanda. Dari sinilah usaha jagung bakar Aan terus melejit. Selain karena saat itu masih langka penjual jagung bakar, sejak awal Aan sudah menyuguhkan jagung bakar dengan rasa yang lain daripada yang lain, yaitu dengan berbagai macam rasa yang bisa disatukan dalam satu menu jagung.


“Awalnya coba-coba saja membuat kreasi-kreasi baru,” tutur Aan. Menggunakan bahan baku sederhana seperti saos Aan meracik bumbu jagung bakar dengan dicampurkan bahan-bahan untuk perasa manis seperti gula aren, rasa asin dengan garam, pedas dengan cabe dan asem dari cuka. Campuran bahan-bahan ini ternyata menghasilkan rasa yang istimewa. Maka dalam waktu singkat jagung bakar 4 rasa ala Aan langsung laris manis. Apalagi dijual di kawasan Dago yang sejak dulunya identik sebagai tempat nongkrongnya anak muda Bandung.

Tapi tak harus empat rasa karena di sini menawarkan berbagai pilihan sesuai selera. Bisa hanya rasa manis, rasa asin, rasa asem, rasa pedasnya saja, gabungan dua rasa, tiga rasa sampai empat rasa.

Jagung yang digunakan tentu saja jagung manis. Jagung manis mentah dibakar terlebih dahulu sampai matang. Setelah itu baru dilumuri bumbu-bumbu di seluruh badan jagung. Jagung dibakar kembali sampai bumbu-bumbu tadi melekat dan tidak lengket. Jika ingin lebih praktis pembeli bisa memilih jagungnya untuk diiris atau dibiarkan utuh pun rasanya tetap akan sama.



Ikah menuturkan sedikit sejarah awalnya ada menu jagung iris yang agak unik. "Dulu ada nenek-nenek yang mau beli jagung tapi dia minta diiris agar memudahkan dia untuk makan," tutur Ikah.

Menu jagung lain yang istimewa dari Aan yaitu corn pie. Corn pie terdiri dari irisan jagung yang dicampur bumbu empat rasa lalu dicampur keju, diaduk dan dibungkus dengan kulit lumpia lalu digoreng. Ehm… pasti belum pernah mencoba kan? Corn pie cukup murah harganya Rp 3.500. Sedangkan jagung empat rasa Rp 4.500. Jika ditambah keju harganya Rp 6.500.

Kios jagung sederhana milik Aan mulai dibuka setiap sore pukul 17.00 WIB sampai tengah malam. Kalau malam Minggu warung ini lebih ramai dari malam-malam biasanya. Nongkrong sambil makan jagung rasa campur-campur, siapa yang tak mau.


photo: detik.com

4 komentar:

  1. Duh Kang..

    liat fotonya ajah saya udah ngilerrrrrr

    kapan atuuuh? :D
    ato kirim aja ntar jagungnya lewat fesbuk.
    hehehhehhe

    BalasHapus
  2. aku suka jagung. enak dimakan hangat2 di udara yg sejuk

    BalasHapus
  3. mampir siang hari....lha, blm update toh?

    BalasHapus