Jumat, 23 Januari 2009

Caladi Festival 2009


Telat banget nih bikin liputannya. Tapi tak apalah. Mudah-mudahan informasi ini semakin memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang beragam event yg diselenggarakan di kota Bandung. Dan postingan ini saya susun dari berbagai sumber yg telah meliput secara langsung gelaran tersebut.
C59, sebagai salah satu pelopor industri kreatif di Kota Bandung, telah menggelar Festival Caladi 2009, yg puncak acaranya digelar pada hari Senin, 19 Januari. “Ini perpaduan antara kegiatan fashion dengan art performance,” ujar Marius Widyarto Wiwied, pendiri C59 di Bandung.

Proses lahirnya kegiatan festival Caladi 2009, dapat disebut sebagai proses kilat. Pada akhir tahun 2008, C59 hanya merencanakan sebuah kegiatan grand launching saja. Interaksi dan jaringan C59 yang sedemikian besar membuat kegiatan yang direncanakan pun menjadi meluas. Oleh karena itu pada awal tahun 2009, diputuskan untuk melaksanakan sebuah kegiatan festival yang terkait dengan beberapa agenda besar lainnya.

Marius Widyarto Wiwied sebagai pemilik C59 menggagas beberapa agenda besar, Agenda besar pertama adalah ditetapkannya tahun 2009 sebagai Tahun Kreatif Indonesia. Sebagai salah satu “orangtua” didalam dunia kreatif, dan berada di sebuah kota yang telah ditetapkan sebagai pilot project kota kreatif di Asia Timur, membuat imajinasi dan kreativitas C59 berkembang. Kegiatan Festival Caladi 2009 pun ditetapkan sebagai kegiatan awal Tahun Kreatif Ind
onesia 2009.


Agenda besar kedua adalah rencana dilaksanakannya rangkaian Festival Bandung Legend dalam rangka menyambut 200 tahun kota Bandung pada tahun 2010. Pada tahun 2009 ini, berbagai komunitas kreatif di Kota Bandung telah bersepakat untuk melaksanakan rangkaian kegiatan yang puncaknya akan dilaksanakan pada tahun 2010. Kegiatan-kegiatan yang terfokus pada melegendakan Kota Bandung sebagai kota kreatif. Dan agenda besar ketiga adalah pada tahun 2010 akan diperingati secara besar-besaran 30 tahun C59 pada bulan Oktober 2010. Eksistensi C59 dalam konteks monumental, fenomenal, dan faktual adalah tema dari kegiatan tersebut.

Dalam rangka mempersiapkan diri menyambut ketiga agenda besar tersebut, C59 memutuskan bahwa kegiatan Festival Caladi 2009, harus menjadi kegiatan full art performance yang dapat menjadi wahana aktualisasi diri para pelaku kreatif. Perbedaan dari event festival lainnya adalah adanya Pameran Desain Kreatif C59 sejak 28 tahun yang lalu yang akan dilaksanakan sepanjang tahun mulai dari 10 Februari 2009.
Pada Festival Caladi 2009 yang diadakan pada tanggal 19 Januari 2009, ditampilkan berbagai macam acara, seperti pameran, rereakan atau helaran, angklung buhun, dogdog lojor, hehehotan, dan berbagai permainan tradisional anak, serta berbagai macam lomba. Diantaranya lomba sketsa, lomba menggambar, lomba mewarnai, dan lomba melukis di atas kaos. Kegiatan lomba ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak usia TK, hingga masyarakat umum
Selain itu, event tersebut juga diisi dengan berbagai macam art performance dengan menampilkan live performance dari beberapa kelompok seni, diantaranya; Kelompok Teater CCL, Komunitas Hong Subang, STSI, Seratus Persen, Saung Angklung Udjo, Kampung Seni Cinunuk dan Arumba.

Tema art performance terpusat pada logo burung caladi milik C59, dan perjalanan sejarah C59. Selain itu pada festival ini juga ditampilkan helaran mengenai produk baru C59, yakni Indonesian Legend, serial terbaru produk C59. Yang dibuat dalam rangka mendorong kembalinya kecintaan bangsa terhadap produk dalam negeri. Selain itu juga sebagai media edukasi kekayaan bangsa kepada generasi muda Indonesia.

Pada Festival Caladi 2009, juga dilakukan penandatangan MOU antara C59 dengan Dekranasda Kota Bandung, SMKN14/SMSR, Ardan Group Management, dan Saung Angklung Udjo. MOU ini dibuat dalam rangka meningkatkan integrasi antara kegiatan kreatif dan komunitas kreatif yang ada di Bandung. Kegiatan MOU ini juga akan dilakukan bersama Bandung Creative City Forum, Jendela Budaya Lingkungan, dan Pemerintah Kota Bandung.

Wiwied menambahkan, sebagai produsen yang sudah 28 tahun berkiprah di industri kreatif, ia ingin menggandeng sedikitnya seribu pengrajin yang ada di sekitar Jalan Caladi. C59 sendiri diambil dari nama Jalan Caladi nomor 59. “Dengan festival ini, mudah-mudahan lebih banyak pengrajin yang terlibat,” katanya.

Wiwied berharap, acara ini akan menjadi agenda tahunan yang digelar setiap Januari. Semangatnya, diharapkan dapat menular pada seluruh pegiat industri kreatif. “Krisis ekonomi yang melanda jangan menghambat pertumbuhan industri kreatif di Indonesia,” ujarnya.

photo disadur dari: widjana.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar